Rabu, 29 Juni 2022

PEMASARAN BUKU

Resume pertemuan ke-19

Rabu, 29 Juni 2022

Pertemuan ke-19

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber :  Agus Subardana

Moderator    :  Sigit Purwo Nugroho

Bismillahirrahmaanirrahiim.. 

Assalamualaikum wr.wb

Salam blogger mania🙂

"Seorang penulis juga perlu memiliki pemahaman tentang pemasaran buku yang efektif, dengan cara memetakan buah pemikirannya agar sampai pada hati pembacanya".

Pada pertemuan malam ini, kita akan belajar mengenai Pemasaran Buku yang akan dipandu oleh Bapak Sigit Purwo Nugroho, dengan nara sumber yang luar biasa Bapak Agus Subardana, S.E., M.M. Beliau adalah seorang Direktur Marketing Penerbit Andi Offset.

Selama kurang lebih 2 tahun dari awal Maret 2020 sampai awal Maret 2022, adanya pandemi corona menyebabkan perekonomian terguncang, banyak penerbit yang berhenti beroperasional karena kehilangan pasarnya,  terjadi penurunan omset di toko buku 60%-90%. Tim marketing yang door to door ke setiap sekolah dan perguruan tinggipun mengalami kesulitan bertemu atau bertatap muka sehingga terjadi penurunan pembelian buku di sekolah-sekolah ataupun di perguruan tunggu. Namun alhamdulillah 2 bulan terakhir ini, telah terjadi kenaikan penjualan buku 30% ke atas di toko-toko buku. 

Hal ini tidak terlepas dari strategi pemasaran buku sehingga penjualan buku dapat dimaksimalkan. 


Strategi Pemasaran Buku

Stategi pemasaran buku pada umumnya dipengaruhi oleh faktor berikut 

1. Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonomi,politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Berdasarkan faktor–faktor tersebut, terdapat dua strategi pemasaran buku, yaitu :
A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )
1. Pentingnya Transformasi Digital 
Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar – mengajar ,  kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku .
Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
- Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial 
- Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
- Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
- Menaikan penjualan dan profit 
- Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing 
- Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan 
- Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.
2. Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.
Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik .

B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE ).
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunyai 90 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :
1. Toko Buku 
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.
Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.
Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
- Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
- Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
- Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
- Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM, dll). 
- Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut yaitu melalui Kepala Toko nya dan Supervisor .

             Contoh display buku dan promo



Program promo yang akan berlangsung di Gramedia



2.  Directselling 
Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
- Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
- Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah
- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) di setiap wilayah Kota dan Kabupaten. Penerbit ANDI Offset mempunya 96 Cabang di Indonesia dari Aceh s.d Jayapura. 

Demikianlah penjelasan mengenai materi pemasaran buku dan ditutup dengan pernyataan "Marilah terus berkarya lewat tulisan yg dapat memberikan kebaikan kepada masyarakat"... Aamiin

Wassalamualaikum wr.wb





 





 

Senin, 27 Juni 2022

MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

Resume ke-18

Senin, 27 Juni 2022



Pertemuan ke-18

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Raimundus Brian P.,S.Pd

Moderator    :  Mutmainah

Bismillahirrahmaanirrahiim.. 

Assalamualaikum wr.wb

Salam blogger mania🙂

Alhamdulillah sampai juga kita di pertemuan ke-18 malam hari ini. Pertemuan malam ini spesial buat saya, karena partner mengajar saya di sekolah saat ini berperan sebagai nara sumber handal yang akan mengisi materinya. 

Ya benar, Pak Bri, saya biasa panggil beliau demikian sehari-hari di sekolah. Guru muda yang aktif, melaju cepat dengan dunia literasinya. Penulis 3 buku solo dan 14 buku antologi. Super memang diađź‘Źđź‘Źđź‘Ź. Jauh lebih muda dari saya, namun torehan prestasi literasinya membuat saya ingin lebih dalam mengenal dunia tulis menulis. Inilah motivasi awal saya ikut dalam pelatihan belajar menulis PGRI. Mau ah punya buku juga seperti Pak Bri🤗... 

Baiklah sobat blogger semua, tanpa berpanjang kata kita mulai saja ya resume saya tentang "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie". Oh iya hampir terlupa, moderator pemandu pertemuan kita yang cantik kali malam hari ini, adalah Ibu Mutmainah, kita bisa menyapanya dengan panggilan Ibu Emut. 

Sobat blogger, mengawali materi, Pak Bri bertanya sesuai tema malam ini,  *Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ?* Ternyata sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Naskah pasti diterbitkan, dan proses penerbitannyapun mudah dan cepat. 

Ciri-Ciri Penerbit Indie

1. Tidak ada seleksi, semua jenis naskah diterima

2. Proses terbit cepat (1-3 bulan) 

3. Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan

4. Biaya cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis

5. Tidak memasarkan buku ke toko buku

6. Penulis menentukan sendiri harga bukunya

7. Penulis yang memasarkan sendiri bukunya jika ingin bukunya laris

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. 

Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang,  tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan. 

Tips mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

Biaya penerbitan

fasilitas penerbitan

Batas maksimal jumlah halaman

Ketentuan dan Biaya cetak ulang

Apakah dapat Master PDF

Jumlah buku yang didapat penulis

Hal-hal tersebut disesuaikan dengan kondisi/keinginan penulis. 

Pak Bri dapat membantu menghubungkan penulis ke pihak penerbit. 


Mengapa Membantu Guru Menerbitkan Buku? 

* Belum ada referensi penerbit indie

* Memilihkan penerbit yang terjangkau,  berkualitas, dan terpercaya

* Membantu komunikasi ke penerbit

* Memberi pengalaman menerbitkan buku yang memuaskan

Pak Bri memiliki rekanan penerbit indie, yaitu Penerbit Depok dan Penerbit Malang. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus. Penulis bisa membuktikannya sendiri.  Pak Bri sendiri yang akan mengawal dan menjamin buku sampai terbit.

Penerbit Depok cocok untuk penulis yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, tidak berencana cetak ulang, sekadar untuk pribadi saja, sehingga  tidak perlu jumlah buku yang banyak. Maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Di sisi lain, Biaya penerbitan yang terbilang murah membuat biaya cetak ulang di penerbit depok cukup lumayan.

Penerbit Malang cocok untuk penulis yang  berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok.

Perpusnas memiliki kebijakan pembatasan penerbitan nomor ISBN. Dua penerbit rekanan Pak Bri tersebut tetap bisa mengeluarkan nomor ISBN, walaupun sekarang ini menerbitkan buku ber-ISBN perlu waktu yang cukup lama (3-4 bulan). 


Cara Mengirim Naskah ke Penerbit

Jika nanti penulis ingin mengirim naskah buku ke salah satu penerbit rekanan Pak Bri tersebut, sertakan kelengkapan naskah yaitu:

1. cover ( judul buku dan nama penulis saja), 

2. Prakata, 

3. daftar isi (tanpa nomor halaman), 

4. profil penulis, 

5. sinopsis

Semuanya digabung dalam 1 file word, juga jangan tentukan deadline kapan buku harus terbit. Karena naskah yang masuk ke penerbit tidak hanya 1-2 saja. Tapi puluhan setiap bulannya  belum lagi proses cetak sekitar 2 minggu. Menerbitkan buku bukan seperti fotocopy yang bisa sehari jadi. 

Sebagai penutup pertemuan, ungkapan Pak Bri patut kita coba dan lakukan "Jangan takut untuk menerbitkan buku jika kita punya naskah, dan jangan hanya disimpan di folder dalam laptop saja. Siapa tahu orang lain menyukai atau bahkan membutuhkan tulisan kita".

Siapa tahu, siapa berani, dan siapalah kita, bila belum mencoba.... 

Jangan kendor semangat,,, yuk bisa terbitkan tulisan melalui bukuKuđź’Ş

Wassalamualaikum wr.wb



Jumat, 24 Juni 2022

MENGENAL PENERBIT INDIE

Resume ke-17

Jumat, 24 Juni 2022


Pertemuan ke-17

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Mukminin, S.Pd., M.Pd

Moderator    :  Lely Suryani

Bismillahirrahmaanirrahiim.. 

Assalamualaikum wr.wb

Salam blogger mania🙂

Sabtu pagi ini, Saya sempatkan kembali menuliskan resume pertemuan tadi malam. Ingin rasanya malam tadi menulis resume bersamaan dengan uraian materi yang mengalir dalam pertemuan, namun tugas rumah tangga sebagai seorang ibu dan istri membuat saya menundanya. 

Baiklah sobat blogger dimanapun berada, materi pertemuan ke-17 malam tadi mengupas tentang Mengenal Penerbit Indie yang dijelaskan secara gamblang oleh Bapak nara sumber kita, Bapak Mukminin, S.Pd.,M.Pd. Beliau adalah guru pengajar di SMP 1 Kedungpring Lamongan, yang juga merupakan Direktur Penerbit Buku Kamila Press Lamongan. Sudah begitu banyak buku yang dihasilkan oleh beliau baik sebagai buku solo, buku duwet, ataupun buku karya bersama. Hebat sekali bapak kita ini, diusia yang menjelang senja, beliau malah menghasilkan karya dan prestasi yang luar biasa. Sangat-sangat menginspirasi. 

Dan sebagai moderator kita adalah Ibu Lely Suryani yang apik memandu jalannya pertemuan sehingga menjadi aktif, asyik dan menarik. 

Sobat blogger yang selalu semangat menulis, materi pertemuan diawali dengan pertanyaan dari Pak Mukminin yaitu :"apa alasan seseorang menulis dan menerbitkan buku? Sebutkan 4 hal yg penting saja". Segera saja peserta gelombang 25 menjawabnya dengan antusias. 

Menurut Cak Inin panggilan akrab beliau, menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif yang perlu ditulis dan diterbitkan menjadi buku yang bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. 

Untuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

Berbicara motivasi, ada banyak kata-kata agar kita terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Kata-kata Mutiara sebagai motivasi diri:

1."Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.

1. Prawriting

a. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).

b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan apa yang disukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dg penuk kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, naskah mana yg perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

5. Publikasi  

Jika tulisan kita yg berupa naskah buku sudah yakin maka kita memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Penerbit Independen ( penerbit Indie) yang ada di dalam grup ini ada 3:

✅ Oase

✅ Gemala

✅ YPTD dan 

✅ Kamlia Press Lamongan.

Sebelum menerbitkan buku marilah kita melek dulu tentang penerbit.


Penerbit Buku ( Penerbit Mayor dan Penerbit Indie)

Penerbit buku ada 2 macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indie. Diantara keduanya terdapat perbedaan antara lain :

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 

# Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor : Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie : Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor : Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor : Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie : Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor : Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie : Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor : Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

# Penerbit indie : Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Akhir kata Ayo kita semangat menulis

Wassalamualaikum wr.wb

Rabu, 22 Juni 2022

ANATOMI BUKU

Resume ke-16

Rabu, 22 Juni 2022


Pertemuan ke-16

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD

Moderator    :  Arofiah Afifi

Bismillahirrahmaanirrahiim.. 

Assalamualaikum wr.wb

Ucap alhamdulillah pelatihan menulis PGRI gelombang 25 & 26 sudah berjalan sebanyak 16 kali pertemuan. 

Tak terasa telah banyak ilmu yang manfaat yang kita peroleh dari nara sumber-nara sumber hebat yang dihadirkan dalam setiap pertemuan. Pada malam ini, kita akan mengupas lebih dalam lagi mengenai materi "Anatomi Buku" yang dibawakan oleh ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD sebagai nara sumber dan akan dipandu oleh ibu Arofiah Afifi sebagai moderator. 

Baiklah teman-teman bloger yang selalu semangat menulis, mari kita mulai resumenya ya. 


Pengertian Anatomi Buku

Menurut Bambang Trim dalam bukunya Taktis Menyunting Buku (2009: 68) mengatakan "Seperti halnya bagian tubuh makhluk hidup, naskah buku juga memiliki anatomi yang membuatnya layak disebut naskah buku".

Buku yang memiliki tampilan menarik merupakan buku yang dipastikan bagian per bagiannya disusun sedemikian rupa dengan komposisi yang seimbang. 


Anatomi Buku

A. Sampul

Sampul buku memiliki tiga bagian, yaitu:

1. Sampul depan

Unsur-unsur yang dicamtumkan pada  sampul depan buku terdiri atas judul utama, sub judul (jika ada), nama penulis, pengarang (jika lebih dari 3 orang ditulis nama penulis pertama diikuti dkk), editor atau penerjemah, logo penerbit. 

2. Punggung buku

Unsur-unsur yang dicantumkan pada punggung buku antara lain: logo, judul, sub judul, penulis, pengarang, editor atau penerjemah

3. Sampul belakang

Unsur-unsur yang dicantumkan pada sampul belakang sebuah buku terdiri atas blurb, testimoni/endorsement, ISBN, nama dan alamat penerbit. 


B. Bagian Awal (Preliminaries) 

Merupakan sejumlah halaman berisi teksteks,  yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

•Halaman prancis (judul utama saja) hlm. i* )

•Halaman undang-undang hak cipta hlm. ii* )

•Halaman judul utama (judul, subjudul, penulis, editor) hlm. iii*)

•Halaman Katalog dalam terbitan (KDT) (hlm. iv*)

•Persembahan (jika ada) hlm. v* )

•Daftar Isi (hlm. vii*)

•Daftar Gambar (minimal 10 Gambar)

•Daftar Tabel (minimal 10 Tabel)

•Pengantar Penerbit (editorial note) (hlm. vii*)

•Kata pengantar (hlm. ix)

•Prakata (preface)


C. Bahan Isi (Teks matter) 

Bahan isi terletak di antara bahan awal dan bahan akhir. Bahan isi merupakan inti dari sebuah buku terdiri atas:

•Pendahuluan, untuk mengantar pembaca agar dapat memahami isi buku.

•Bab dan Sub Bab, dikembangkan dengan panduan 5 W + 1 H

•Tabel dan Ilustrasi, gunakan ilustrasi yang relevan dan mendukung isi bab / sub bab. Carilah ilustrasi yang tidak mengandung hak cipta. Website penyedia ilustrasi gratis dan tidak mengandung hak cipta, di antaranya : pexels, freepik, pixabay, dll

•Sitiran/Kutipan, Terdapat dua cara pengutipan pada teks, harus dipilih salah satu dan digunakan secara konsisten, yaitu catatan perut (pengacuan ber- kurung) dan penomoran (footnote dan endnote). Contoh catatan perut: (Wibowo, 2007: 31)

•Penutup, berisi intisari dan kesimpulan buku.


D. Bahan Akhir (Postliminaries)

Meliputi unsur-unsur yang secara berurutan terdiri atas lampiran, glosarium, catatan akhir/endnote, daftar pustaka, dan indeks

Glosarium, Memuat daftar kata penting yang terdapat dalam isi buku dan diikuti penjelasannya.

Contoh penulisan daftar pustaka:

•Buku: Badudu, J.S. 1993. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I. Jakarta : PT Gramedia.

•Buku Terbitan Berseri : Lukmana, Iwa. 2005. Sundanese Speech Levels. Seri Sundalana, 04 Islam dalam Kesenian Sunda: 115-148. Bandung: Kiblat.

•Buku yang terdiri dari 2 -3 penulis : Hers, Norman dan Garrison, Ervan G. 1998. Geological Methods for Archeology. Oxford: Oxford University Press.

Indeks,

Buku ilmiah harus memiliki indeks.

•Indeks merupakan tanggung jawab penulis karena penulis yang lebih mengetahui tajuk indeks yang berkaitan dengan isi buku.

•Subtajuk indeks yang menjadi indeks sebaiknya disajikan menurut urutan abjad dan tidak menurut urutan kata.

•Penunjuk tajuk indeks menggunakan nomor halaman.

•Indeks hanya dapat disusun setelah naskah final layout dan koreksi (proofinal).


Manfaat Mengetahui Anatomi Buku

Sebagai seorang penulis buku, dengan mengetahui anatomi buku, maka kita dapat mengetahui bagian mana dari buku yang harus kita tulis dan bagaimana cara menulisnya.

Buku yang baik dan menarik adalah buku yang memberi kesan kepada setiap pembaca. Kesan inilah yang juga harus dipahami oleh penulisnya.


KESIMPULAN

Menjadi seorang penulis buku merupakan sebuah proses tanpa henti. Dibutuhkan niat dan usaha serta doa terbaik untuk mewujudkannya. Mengenal dan memahami anatomi sebuah buku akan membawa seorang penulis menjadi lebih dekat dengan bahan bukunya. Oleh karena itu, milikilah kemampuan untuk membedah bagian per bagian dari sebuah buku, niscaya kita akan menjadi seorang penulis buku yang handal






Senin, 20 Juni 2022

LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS

Resume pertemuan ke-15

Senin, 20 Juni 2022


Pertemuan ke-15

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Yulius Roma Patandean, S.Pd

Moderator    :  Mr. Bams

Bismillahirrahmaanirrahiim.. 

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah Senin malam ini merupakan pelatihan menulis yang sudah berjalan separuh pertemuan. 

Jalannya pertemuan kali ini dipandu oleh seorang guru informatika SMP Taruna Bakti Bandung, Bapak Bambang Purwanto, S.Kom, Gr yang biasa disapa Mr. Bams. 

Sedangkan nara sumber berpengalaman kita malam ini yaitu Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd yang memiliki sapaan akrab Pak Yuro, merupakan seorang guru bahasa  inggris di SMAN 5 Tana Toraja, Tutor Universitas Terbuka, dan fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia. Beliau adalah orang hebat yang memiliki segudang prestasi. 

Nara sumber kita ini selain aktif menulis di blog, beliau juga aktif di chanel You Tube https://www.youtube.com/c/RomaPatandean dan   https://www.youtube.com/channel/UCtozezYTjgIj4EGVISp9whg. Saat ini Pak Yuro sedang mengikuti program pendidikan guru penggerak tahap 4, sehingga beliau menulis sebuah buku berjudul 'Guru Penggerak".

Berkaitan dengan topik yang dibahas yakni Langkah Menyusun Buku secara Sistematis, beliau menyakini bahwa sistematisnya cara kita menyusun buku tidak terlepas dari tertatanya alur pikiran/ide yang kita tuangkan di naskah tersebut. 

Kumpulan naskah yang berserakan di laptop dikumpulkan seperti mengumpulkan daun-daun yang berserakan di halaman. Lama kelamaan akan terlihat kaitan satu sama lain ketika akan mulai menata naskah. 

Cara menyusun naskah buku agar sistematis

Pertama menyiapkan naskah dalam ukuran kertas A5 minimal 40 halaman (standar UNESCO)  dilengkapi bab-babnya. 

Selanjutnya beliau memberikan penjelasan metode yang beliau gunakan agar dapat mensistematiskan tulisan di word, melalui tautan di bawah ini:

* Cara membuat Daftar Isi, Kutipan, Indeks, dan Daftar Pustaka Otomatis

https://youtu.be/eePQwyHAcjw


   atau bisa juga melalui tautan:

* Cara membuat Judul, Bab, dan Sub Judul Tulisan pada Buku secara Otomatis

https://youtu.be/jXPr59aWJSc


Dalam penulisan kata dan kata pengantar tidak ada batasan kata, tspi idealnya 1-2 halaman. 

Dalam menulis terkadang ide kita sudah mentok atau terkena mental blocking (otak menolak ide/pikiran tertentu dan tidak bisa mengendslikannya). Maka langkah selanjutnya cobalah sisipkan gambar/foto untuk membantu mencari ide. Karena gambar juga memiliki fungsi penyampai ide. 

Bagi penulis pemula agar tidak bingung dalam menulis, nikmati proses menulisnya. Tulislah apa yang dialami dan dilihat setiap hari. 

Demikian penjelasan topik malam ini, akhir kata menulislah, nikmati prosesnya, pantang mundur sebelum buku terbit ber-ISBN. 


Wassalamualaikum wr.wb









Jumat, 17 Juni 2022

KONSEP BUKU NON FIKSI

Resume pertemuan ke-14

Jumat, 17 Juni 2022


Pertemuan ke-14

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Musiin, M.Pd

Moderator    :  Lely Suryani

Bismillahirrahmaanirrahiim... 

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk menambah wawasan tulis menulis bersama nara sumber yang hebat-hebat. Salah satunya pada malam hari ini adalah ibu Musiin,M.Pd, yang akan membahas mengenai Konsep Buku Non Fiksi. Jalannya pertemuan ini akan dipandu oleh moderator ibu Mely Suryani. 

Sobat blogger yang selalu setia membaca, ibu Musiin ini adalah orang hebat, yang berhasil mengalahkan ketakutannya sehingga mampu menghasilkan karya berupa buku2 yang sangat bernilai. Beliau merupakan alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8.

Menulis itu sulit. Tidak semudah berbicara atau bergosip. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, kemudian membuat resume, dan akhirnya menghasilkan buku, maka akan lahirlah cinta menulis. 

Bagi bu Musiin kutipan Imam Al Ghazali dan Pramudya Ananta Toer merupakan penguat untuk menjadikannya seorang penulis. 

Imam Al Ghazali " Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah! "

Pramudya Ananta Toer " Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis,  ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"


Pola penulisan buku non fiksi, antara lain:

1. Pola hierarkus ( buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit) 

2. Pola prosedural ( buku disusun berdasarkan urutan proses) 

3. Pola klaster ( buku disusun secara poin per poin atau butir per butir) 


Proses penulisan buku non fiksi

1. Pra tulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting naskah

5. Menerbitkan


⭐ Langkah Pertama Pra tulis

1. Menentukan tema

Bisa satu saja dalam sebuah buku, misal parenting, pendidikan, motivasi, dll. 

2. Menemukan ide

Penulis bisa mendapatkannya dari berbagai hal seperti pengalaman pribadi atau orang lain, berita di media massa, status FB/WA, imajinasi, mengamati lingkungan, membaca buku, survei, perenungan, ataupun wawancara. 

3. Merencanakan jenis tulisan

4. Mengumpulkan bahan tulisan

Referensi penulisan buku bisa diperoleh dari sumber : 

-Pengetahuan secara formal, non formal, ataupun informal

-Ketrampilan yang diperoleh secara formal, non formal, atau informal

-Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini

-penemuan yang didapatkan

-pemikiran yang direnungkan

5. Bertukar pikiran

6. Menyusun daftar

7. Meriset

8. Membuat mind mapping

9. Menyusun kerangka

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka, bu Musiin mengikuti nasehat pak Yulius Roma Patandean di dalam chanel you tubnya. 

Untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku yang isinya antara lain :

1. Halaman judul

2. Halaman persembahan (opsional) 

3.Halaman daftar isi

4. Halaman kata pengantar (opsional,  minta kepada tokoh yang berpengaruh) 

5.Halaman Pra kata

6. Halaman ucapan Terima kasih (opsional) 

7. Bagian/bab

8. Halaman lampiran (opsional) 

9. Halaman glosarium

10. Halaman daftar pusaka

11. Halaman indeks

12.Halaman tentang penulis


⭐ Langkah kedua Menulis Draf

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih kepada bagaimana ide dituliskan


⭐ Langkah ketiga Merevisi Draf

1. Merevisi sistematika atau struktur tulisan dan penyajian

2. Memeriksa gambaran besar dari naskah


⭐ Langkah keempat Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI) 

1. Ejaan

2. Tata bahasa

3. Diksi

4. Data dan fakta

5. Legalitas dan norma


Hambatan-hambatan dalam menulis

1.Hambatan waktu

2. Hambatan kreativitas

3. Hambatan teknis

4. Hambata tujuan

5. Hambatan psikolagis


Demikianlah jabaran materi pada malam hari ini. Diharapkan, semoga kita dapat menaklukkan tantangan untuk menulis buku non fiksi. 

"Semangatlah selalu dalam berbuat kebaikan bagi orang lain"

Wassalamualaikum wr.wb








Rabu, 15 Juni 2022

MENULIS BUKU TERBAIK PERPUSNAS

Resume pertemuan ke-13

Rabu, 15 Juni 2022


Pertemuan ke-13

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Dr. Mudafiatun Isriyah

Moderator    :  Widya Setianingsih

Bismillahirrahmaanirrahiim... 

Salam blogger, 
Pertemuan menulis pada malam hari ini dipandu oleh moderator kita yang sangat ceria ibu Widya Setianingsih selama 2 jam ke depan. Nara sumber yg dihadirkan juga sangat handal, menginspirasi dan penuh prestasi, yakni ibu Dr. Mudafiatun Isriyah,S.Pd, M.Pd. Beliau merupakan seorang dosen dan pengajar di FIP prodi BK UNIPAR Jember, serta merupakan penulis terbaik Perpusnas pada September 2021, sebagai Pemenang Buku Terbaik 1 tema pendidikan jarak jauh. 

Baiklah sobat blogger yang selalu setia membaca, marilah kita mulai penjelasan materinya. 

Kalimat "menulis itu sangat mengasyikkan" adalah ungkapan narsum bu Mudafiatun mengawali diskusi pada malam hari ini. 

Pengertian menulis
Selanjutnya beliau menjabarkan beberapa pengertian dari menulis, diantaranya :
Menulis adalah aktivitas manusia menuangkan apa yang terkandung di dalam pikirannya
Menulis adalah salah satu aktivitas komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya
Menulis merupakan suatu proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada pembaca dengan lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati bersama oleh penulis dan pembaca
Menulis merupakan proses berpikir yang mempunyai sejumlah unsur yaitu mengingat, menghubungkan, memprediksi, membayangkan, memonitor, dan mereview

Tujuan menulis
Tujuan umum : memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan mengutarakan atau mengekspresikan perasaan atau emosi

Tujuan khusus : sesuai dengan bentuk-bentuk ekspresi diri saat mau menulis yang akan : 
1. menjelaskan atau menerangkan
2. menimbulkan citra yang sama dengan yang diamati oleh penulis tentang suatu objek
3. meninggalkan kesan tentang perubahan-perubahan sesuatu yang terjadi mulai dari awal sampai dengan akhir cerita
4. menyakinkan atau mendesak pembaca sehingga mengubah pikiran, pendapat, atau sikapnya sesuai dengan keinginan penulis. 

Dari ke empat tujuan menulis tersebut, tujuan yang utama dari menulis adalah menginformasikan segala sesuatu baik itu fakta, data, maupun peristiwa agar pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal terdapat ataupun yang terjadi di muka bumi ini. 

Biasakanlah menulis tidak lebih dari 72 jam, hal ini karena apabila terjedah dalam waktu yg lama, maka akan memunculkan pikiran dan ide2 yang kurang terarah dalam alam memori kita. 

Kenapa ada kejuaraan menulis terbaik? 
Tulisan yang baik dan benar itu adalah tulisan yang tidak sama dengan tulisan orang lain,  yang dikenal dengan istilah novelty atau kebaruan. Bila buku ada novelty nya, maka buku tersebut dikatakan hidup. 

Akhir kata,"Yuk kita menulis on the spot, saat itu juga, segera menulis, dan jangan ditunda,  serta hidupkanlah tulisan kita dengan novelty atau kebaruan"


Senin, 13 Juni 2022

PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISANn

Resume pertemuan ke 12

Senin, 13 Juni 2022

Pertemuan ke 12

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Susanto  S.Pd

Moderator    : Nur Dwi Yanti 

Bismillahirrahmaanirrahiim... 

Pertemuan malam hari ini dibuka dengan pembacaan basmallah yang dipandu oleh moderator kita yang luar biasa, bu Nur Dwi Yanti. Sekilas informasi yang diberikan oleh moderator mengenai materi malam ini adalah, kita dapat mengetahui jenis kata hingga kalimat yang perlu diperbaiki melalui Proofreading. 

Yup betul, tema yang diangkat pada malam ini adalah mengenai Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan. Materi ini dikupas tuntas oleh nara sumber handal kita, seorang guru yang berpengalaman dalam menulis, juga sebagai editor dan kreator konten yakni bapak Susanto, Pd. 

Beliau mengawali diskusi dengan membagikan tulisan kalimat-kalimat tanya untuk kita cermati. Kalimat tanya tersebut antara lain:                                   

* mengapa harus belajar menulis fiksi?       

* apa saja syarat menulis fiksi?

* apa saja bentuk cerita fiksi?           

* Apa saja unsur pembangun cerita fiksi

* bagaimana kita menulis cerita fiksi? 

Ternyata setelah dilakukan proofreading atau uji baca, masih ada kesalahan dalam penulisan ejaannya, baik itu huruf kapital di awal kalimat ataupun tanda tanya yg tidak ada dalam kalimat tanya. 

Proofreading atau kadang disebut sebagai uji baca dapat diartikan sebagai membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah ada kesalahan dalam teka tersebut. 

Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud seperti penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah,  hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan. 

Proofreading dilakukan oleh proofreader atau editor. Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan bacaan atau tanda baca saja. Namun, ia harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang di uji baca bisa diterima logika dan dipahami. Seorang proofreader harus dapat mengenali :

1. Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak? 

2. Susunan kalimatnya sudah tepat atau belum? 

3. Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak? 

Seorang penulis sebaiknya juga merupakan proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri, baik itu karya tulis ataupun blog. Karena apa?,biaya yang dikeluarkan untuk menyewa proofreader tidaklah sedikit, lumayan besar bila untuk berlembar-lembar karya tulis kita. 

Tahapan proffreading antara lain:

1. Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus sebagian. 

2. Merevisi penggunaan bahasabahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan oaragraf untuk meningkatkan aliran teks. 

3. Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar,  sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. 

4. Cek ejaan, pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI. Kemudian konsistensi nama dan ketentuannya, serta memperhatikan judul bab dan penomerannya. 

Hindari kesalahan-kesalahan kecil seperti: typo (kesalahan penulisan dan penyingkatan kata), memberi spasi (jarak) kata, tanda koma, tanda titik, tanda seru atau tanda tanya, dimana tanda baca tersebut tidak boleh terpisah dari kata yang mengikutinya. 

Itulah paparan diskusi kita pada malam hari ini. Akhir kata beliau menuliskan Selamat menulis dan melakukan proofreading ya Bapak Ibu keren! 




Jumat, 10 Juni 2022

MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

Resume pertemuan ke 11

Sabtu, 11 Juni 2022

Pertemuan ke 11

Pelatihan Menulis PGRI

Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag

Moderator    : Mutmainah 


Bismillahirrahmaanirrahiim

Selamat pagi sobat blogger semua. 

Pertemuan BM ke 11 tadi malam bertema Mengelola Majalah Sekolah. Nara sumber yang dihadirkan bernama Ibu Widya Setianingsih, S.Ag. yang merupakan seorang pendidik di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Khadijah Malang, juga merangkap sebagai pimpinan redaksi majalah Kharisma. Pembahasan materinya dipandu oleh moderator yang ceria, Ibu Mutmainah. 

Baiklah sobat blogger kita mulai resumenya ya. 

Seluk Beluk Majalah

Majalah menurut KBBI adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. 

Berdasarkan waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya.

Sedangkan menurut pengkhususan isi majalah dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya.

Majalah Sekolah adalah majalah yang dikelola, dibuat, dan diedarkan di kalangan sekolah. Dari sekolah untuk sekolah. 

Langkah-langkah menerbitkan Majalah Sekolah

1.  Menyatukan ide dan gagasan. Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi dan organisasi, kemudia membentuk susunan redaksi majalah

2.  Mengajukan proposal, meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana dan lain sebagainya.

3.   Membuat rancangan majalah. Meliputi menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll.

4.    Mencari rekanan pendukung. Percetakan, sponsor dan lain sebagainya.

Susunan Redaksi Majalah Sekolah

1.  Penasehat, berasal dari Yayasan Sekolah/Komite Sekolah

Tugasnya memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah

2.  Penanggung Jawab, yakni Kepala Sekolah

Tugasnya betanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggung jawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional)

3.  Pimpinan redaksi (Editor in Chief), yakni berasal dari guru yang ditunjuk.

Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4.  Editor

Tugasnya bertanggung jawab swasunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter, merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokok dari reporter.

6.  Fotografer, tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7.  Layout, tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8.  Bendahara, tugasnya mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah

Apa Manfaat Majalah Sekolah?

1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa. 

2. Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.

 3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya baik menulis dan menggambar. 

4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat. .

5. Menjadi kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah

1.     Membuat nama majalah

Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat. Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi. Seperti SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA, KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.        

2.   Menentukan artikel yang akan ditampilkan

 a.   Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-        masing dituliskan di halaman2.

 b.  Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada            pembaca, menyampaikan isi majalah secara        singkat, tema majalah, kondisi teraktual              saat itu.

 c.   Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah,          misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan          sekolah dll.

 d.  Profil Guru : Dimuat secara bergiliran                   mulai dari kasek, wakasek, guru, dan staf             pendidik.

 e.   Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan                  siswa paling berprestasi.

 f.   Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa,           puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa         kerajinan, gambar dll

 g.  Kegiatan Siswa: Kegiatan outclass, ataupun          inclass. Misalnya outbound, praktek di                  kelas,unjuk kerja, game dll

 h.  Kuis berhadiah: Disesuaikan dengan                      jenjang  kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar,        dll. Dan berhadiah.

  i.  Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi              terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

  j.  Info dan pengumuman: Info ujian, libur dan       sebagainya.

3.     Mengajukan ISSBN

Agar majalah kita memiliki hak paten, maka Mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

4.     Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak, tidak formam gunakan bahasa keseharian, selipkan bahasa gaul dan bahasa gaul yang lagi ngetrend, serta bahasa yang komunikatif

5.     Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Berupa isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema.

6.     Cover dan Layout Menarik

Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah, mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

7.     Pembiayaan

Pembiayaan digunakan untuk biaya cetak majalah, membayar HR crew, pembelian hadiah kuis dan lain sebagainya. Pembiayaan cetak majalah bisa murni dari siswa, Bosda, dan sponsor.

8.     Percetakan

Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online.

9.     Upgrade Ilmu Secara Kontinue

Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

10.   Pupuk Kekompakan Team

Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas sama pentingnya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

Yuk semangat buat majalah Sekolah agar Sekolah kita semakin populer, dikenal masyarakat luas, dan yang pasti jadi kebanggaan Sekolah kita... 











MOTIVASI MENULUS DAN MENERBITKAN BUKU

Resume pertemuan ke-27 Senin, 18 Juli 2022 P ertemuan ke-27 Pelatihan Menulis PGRI Narasumber :  Dail Ma'ruf, M.Pd Moderator    :  Arofa...